Friday, 10 May 2013

IBn Rusyd



  1. Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu al-Wlid Muhammad ibn Muhammad ibn Rusyd, di Barat dan di dalam literature Latin Abad Tengah akhir ia dikenal dengan nama Averroes. Ia dilahirkan di Cordova pada 520 H (1126 M) dari keluarga yang terkenal alim dalam ilmu fikih di Spanyol-Islam. Kakeknya dari pihak ayah pernah menjadi kepala pengadilan di Andalusia, disamping kedudukannya sebagai salah seorang ahli hukum terkemuka dalam mazhab Maliki, salah satu mazhab yamg sangat dominan dalam wilayah Maghribi dan Andalusia. Selain itu, kakeknya juga aktif dalam bidang kegiatan politik dan sosial. Namun ketika kelahiran Ibn Rusyd, Daulah Murabitthun didirikan olrh Yusuf ibn Tashfin (1090-1106 M) di Maghribi dan berakhir pada masa kesultanan kelima , Ishak (1146-1147 M). Dunia intelektual pada masa ini didominasi oleh para ahli fikih yamh bersikap sangat tidak simpatik terhadap ilmu-ilmu rasional sedang berada di jurang keruntuhan. Empat tahunsetelah kelahiran Ibn Rusyd, Muhammad ibn Tumart(1078-1130 M), pemimpin Daulah Muwahhidin wafat. Dibawah asuhan keluarga yang terdidik dan terpandang, serta kondisi politis inilah Ibn Rusyd lahir dan berkembang menjadi dewasa. Ia mempelajari ilmufikih dari ayahnya, sehingga dalam usianya yang masih muda Ibn Rusyd telah hafal kitab al-Muwaththa’ karangan Imam Malik . Disamping itu, ia belajar ilmu kedokteran kepada Abu Ja’far Harun dan Abu Marwan ibn Jarbun al-Balansi, sedangkan logika, filsafat, dan teologi ia peroleh dari Ibn Thufail. Ia juga mempelajarai sastra Arab, matematika, fisika, dan astronomi. Ia dipandang sebagai filsuf yang paling menonjol pada priode perkembangan filsafat Islam mencapai puncakanya (700-1200 M). Keunggulannya terletak pada kekuatan dan ketajaman filsafatnya yang luas serta pengaruhnya yang besar pada fase-fase tertentu pemikiran Latin dari tahun 1200-1650 M.
Pada tahun 1153 Ibn Rusyd pindah ke Maroko, memenuhi permintaan Khalifah Abd al-Mu’min, khalifah pertama dari Dinasti Muwahhidin, khalifah ini banayak membangun sekolah dan lembaga ilmu pengetahuan, ia meminta Ibn Rusyd untuk membantunya mengelola lembaga-lembaga tersebut.
Pada tahun 1169 risalah pokok tentang medis,al-Risalah, telah diselesaikannya, dan pada tahun yang sama pula, ia diperkenalkan oleh Ibn Thufail kepada Khalifah Abu Ya’qub. Hasil dari pertemuan ini Ibn Rusyd diangkat sebagai qadhi di Saville. Ia memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Diriwayatkan bahwa Ibn Rusyd hanya dua malam melewatkan begitu saja tanpa membaca dan menulis, yaitu malam meninggal ayahnya dan malam perkawinannya. Berbeda dengan Ibn Sina, Ibn Rusyd tidak gemar menghadiri tempat-tempat hiburan dan menyaksikan tari-tarian, sehingga ia lebih disegani dan dihormati. Semenjak itu pula, ia mulai menafsirkan karya-karya Aristoteles

No comments:

Post a Comment