Tuesday, 7 May 2013

Reladi filsafat islam (Ibnu Rusyd)

 
RELASI AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT IBNU RUSYD
PENDAHULUAN
Filsafat Islam pada dasarnya bertujuan untuk mempertemukan antara agama denganfilsafat. Permasalahan yang kemudian timbul adalah bagaimana mempertemukan agamasebagai wahyu Tuhan dengan filsafat sebagai hasil ciptaan dan pikiran manusia.Permasalahan ini muncul ketika kebenaran agama harus dipertemukan dengan kebenaranfilsafat yang berlandaskan pemikiran dan logika manusia.Alternatif jawaban atas pertanyaan tersebut tidak lebih dari tiga kemungkinan.
Pertama
, berpegang teguh kepada agama dan menolak filsafat. Ini adalah pendapat orangberagama yang tidak berfilsafat.
Kedua
, sebaliknya, berpegang teguh kepada filsafat danmenolak agama, dan ini adalah pendapat orang yang berfilsafat dengan tidak mengindahkankaidah-kaidah agama.
Ketiga
, mengupayakan pemaduan antara filsafat dengan agamamenurut cara tertentu, dan cara inilah yang ditempuh oleh para filosof muslim ataupun parafilosof yang memperhatikan kaidah-kaidah agama.
1
 Wacana tentang pemaduan antara agama dan filsafat termasuk salah satu obyek kajian yang menjadi tuntutan lingkungan islam terutama menurut para filosof. Para filosof Islam sebenarnya mempercayai bahwa agama adalah suatu kebenaran yang tidak dapatdiragukan. Dan mereka menghormati nilai-nilai serta prinsip-prinsipnya. Namun mereka juga percaya akan keluhuran dan orisinalitas filsafat. Mereka melihat filsafat sebagaikebenaran yang tak diragukan, dan oleh karenanya, mereka tidak ingin mengorbankanfilsafat karena agama dan tidak ingin membunuh agama demi filsafat. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali berupaya memadukan agama dan filsafat serta menyingkirkan hal yangnampak bertentangan (paradoks) di antara keduanya. Ini berarti bahwa ide sinkretismesecara esensial adalah suatu keharusan bagi mereka, selama mereka berpegang teguh pada
1
Musa, Muhammad Yusuf.
 Bayn al-Din wa al-Falsafah : fi Ra`yi Ibn Rusyd wa falasifah al-
‘ashr al 
-wasith.
 Dar al-
Maarif. Kairo. 1968 hal. 45
-46
http://htmlimg4.scribdassets.com/3inw95qym81s0zq0/images/1-8180422994.jpg
 
1filsafat dengan tanpa mengurangi keteguhan mereka dalam memegang Islam sertameletakkan filsafat pada posisi yang sejajar dengan Islam.
2

PERMASALAHAN
Diskursus tentang sinkretisme, meskipun merupakan wacana yang sudah seringdiungkap dalam berbagai kesempatan, namun tidak kehilangan relevansinya untuk diungkap kembali pada kesempatan ini. Setidaknya terdapat beberapa pokok permasalahanseputar sinkretisme agama dan filsafat, antara lain :a. Faktor-faktor apakah yang melatar belakangi upaya para filosof Islam untuk mengajukanwacana sinkretisme antar agama dan filasafat ?b. Faktor-faktor apa saja yang mendorong Ibnu Rusyd untuk terlibat dalam upayamemadukan agama dengan filsafat ?c. Bagaimanakan pandangan-pandangan Ibnu Rusyd yang mendasar berkaitan denganpemaduan antara agama dan filsafat tersebut ?d. Benarkah Ibnu Rusyd telah meninggikan filsafat ketimbang agama ? Ataukahsebaliknya ?Pembahasan pada bagian berikut berupaya untuk memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara sistematis.
2
Abdul Maqsud, Abdul Maqsud Abdul Ghani .
 Al-Taufiq bayn al-Din wa al-
 Falsafah ‘inda Falasifah al 
- Islam fi al-Andalus (Agama dan Filsafat)
terj. Saifullah & Ahmad Faruq. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.2000 hal. 5
http://htmlimg2.scribdassets.com/3inw95qym81s0zq0/images/2-fc75c6ca95.jpg
 
2
PEMBAHASAN
Islam sebagai agama moderat senantiasa menganjurkan jalan pertengahan(
tawasuth
). Karenanya, dapat diketahui bahwa semangat pemaduan dan pertengahanmerupakan salah satu corak pemikiran kaum Muslimin dalam berbagai lapangankehidupan. Setiap kali ada aliran-aliran yang berlawanan, tentu akan timbul penengahnya,
seperti ditunjukkan dalam sejarah aliran dan pemikiran dalam Islam. Aliran Asyariyah
dalam ilmu kalam dapat dikatakan merupakan aliran pertengahan dari golongan yangmemegangi tekstual bunyi nash tanpa mengemukakan penafsiran rasional, dengan aliran
Mutazilah yang mempertahankan kebebasan akal sepenuhnya dalam memahami nash dan
penafsirannya. Dalam
lapangan hukum Islam, madzhab Syafii merupakan madzhab
pertengahan yang terletak diantara Madzhab Maliki yang mendasari pendapatnya kepada
Hadits sesudah Quran (
ahlu al-Hadits
), dengan madzhab Hanafi yang mendasari pendapat-pendapatnya kepada pikiran dan ijtihad (
ahlu al-
ra’yi
).
3
 Di samping itu, terdapat juga beberapa faktor lain yang mendorong pemaduanantara agama dengan filsafat, yaitu :1.

Adanya jurang pemisah yang dalam antara Islam dengan filsafat Aristoteles dalamberbagai persoalan, seperti sifat-sifat Tuhan dan ciri-ciri Nya, Qadimnya alam,hubungan alam dengan Tuhan, keabadian jiwa, dan lain sebagainya.2.

Adanya serangan yang banyak dilancarkan oleh kalangan agamawan terhadapsetiap pembahasan pikiran yang tidak membawa hasil yang sesuai dengan akidahyang telah ditetapkan sebelumnya. Sikap ini sering diikuti dengan tekanan-tekananyang dilakukan oleh rakyat banyak dan penguasa-penguasa terhadap para filosof.3.

Hasrat para filosof sendiri untuk dapat menyelamatkan diri dari tekanan-tekanantersebut agar mereka bisa bekerja dengan tenang dan tidak terlalu nampak pertentangannya dengan agama.
4

3
Musa,
op.cit 
. hal. 46-47
4

ibid 
. 47-48
http://htmlimg2.scribdassets.com/3inw95qym81s0zq0/images/3-51cc7fdb2f.jpg

No comments:

Post a Comment