A.
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Keberhasilan belajar
mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Oleh sebab
itu, guru harus pandai menggunakan metode secara
arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan
guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Hal ini akan
mempengaruhi metode yang guru ambil dalam
pengajaran.
Dalam kegiatan belajar
mengajar juga ada istilah yang disebut dengan metode, dimana metode ini
mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan
yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh kerelevansian
penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran
akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat. Dengan tercapainya
tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam
mengajar. Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan mencoba mengulas lebih
dalam lagi tentang metode pembelajaran.
b.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Metode Mengajar dan kedudukannya dalam Belajar mengajar
2.
Pemilihan
dan penentuan metode
3.
Macam-Macam
Metode Mengajar & Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pembelajaran
c.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini selain dari untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah metodologi Pembelajaran PAI, adalah
untuk menambah wawasan kita tentang Strategi pembelajaran agar kelak kita mampu
menjadi seorang guru yang profesional dalam mengajar, yang tidak hanya asal
mengajar tapi juga mengerti metode yang harus diberikan pada peserta didik yang
sedang dihadapi. Sehingga tujuan dari pembelajaran yang kita berikan
tersebut dapat tercapai.
B. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Mengajar
Metode pembelajaran
adalah cara-cara atau tekhnik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan
oleh guru pada saat penyajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun
secara kelompok.[1] Metode pembelajaran juga
suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat
diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu
sistim pengajaran. [2] Agar tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai
metode. Dengan mengetahui sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih
mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi.
Penggunaan metode pengajaran sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Dalam QS an nahl
125 dan Ibrahim 24-25.
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# (
Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4
¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y (
uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Artinya : “Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
öNs9r& ts? y#øx. z>uÑ ª!$# WxsWtB ZpyJÎ=x. Zpt6ÍhsÛ ;otyft±x. Bpt7ÍhsÛ $ygè=ô¹r& ×MÎ/$rO $ygããösùur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇËÍÈ þÎA÷sè? $ygn=à2é& ¨@ä. ¤ûüÏm ÈbøÎ*Î/ $ygÎn/u 3 ÛUÎôØour ª!$# tA$sWøBF{$# Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 crã2xtGt ÇËÎÈ
Artinya : “Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon
itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.Termasuk
dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala Ucapan yang menyeru kepada
kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. kalimat
tauhid seperti laa ilaa ha illallaah.Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil”.
B.
Kedudukan Metode Pengajaran
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan
interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan
belajar agar belajar mengajar bergairah bagi anak didik. Salah satu usaha yang
tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai
salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar.
Dari hasil analisi yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode
yaitu : [3]
1.
Metode
Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebagai salah satu
komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari
komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan
belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru
memahami benar kedudukan metode sebagai alat
motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
1.
Metode
Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan belajar
mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif
lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam,
ada yang cepat, ada yang sedang, ada yang lambat. Oleh sebab itu guru memerlukan
strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya.
2.
Metode
Sebagai Alat Mencapai Tujuan
Tujuan adalah suatu
cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah
pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Tujuan
kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya
adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Dengan memanfaatkan metode secara tepat, guru akan mampu mencapai tujuan
pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Antara metode
dengan tujuan jangan bertolak belakang, artinya metode harus menunjang
pencapaian tujuan pengajaran.
C.
Pemilihan Dan Penentuan Metode
1.
Nilai
Strategis metode
Bahan pelajaran yang
guru berikan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada anak didik bila
penyampainya kurang menggunakan strategi yang kurang tepat. Disinilah kehadiran
metode menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran. Bahan
pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan
mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan
bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang
kurang tepat. Maka dapat dipahami metode adalah suatu cara yang memiliki nilai
strategis dalam kegiatan belajar mengajar.
2.
Pentingnya
pemilihan dan penentuan metode
Guru sebagai salah satu
sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan
belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah
melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk
mencapai tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya
metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.[4]
Misalnya, tujuan pengajaran adalah agar anak didik dapat menuliskan sebagian
dari ayat-ayat dalam surat Al-Fatihah,
maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi, tetapi yang tepat adalah
metode latihan.
a.
Anak
didik : perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan
psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru
ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam sekon yang relatif lama demi tercapainya
tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian
jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode pengajaran.
b.
Tujuan
: metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi
kedalam diri setiap anak didik. Artinya metodelah yang harus tunduk kepada
kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang
dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
c.
Situasi
: situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama
dari hari kehari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situasi
belajar mengajar dialam terbuka, yaitu diluar ruangan sekolah. Maka guru dalam
hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu. Dilain waktu sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin
dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara
berkelompok.
d.
Fasilitas
: fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik
disekolah. Lengkap atau tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan
metode mengajar.
e.
Guru
: setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. latar belakang gurupun diakui
mempengaruhi kempetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode
dan pengalaman mengajar di kelas menjadi kendala dalam memilih dan menentukan
metode. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kepribadian, latar belakang
pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
f.
Waktu
yang tersedia : yaitu jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk
menyajikan bahan pengajaran guna mencapai tujuan pengajaran yang sudah
ditentukan. Untuk materi yang banyak yang akan disajikan dalam waktu yang
singkat memerlukan metode yang berbeda dengan penyajian bahan yang relatif
sedikit tetapi waktu penyajian relatif cukup banyak. [6]
Hal ini juga dapat mempengaruhi guru dalam memilih dan menentukan metode yang
akan di pakai.
D.
Macam-Macam Metode Pengajaran
1.
Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara
penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas
dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan
dan bermakna. Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan
masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan kata
lain, perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja,
tetapi hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan
sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat
dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.
a.
Kelebihan
metode proyek
1. dapat
memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah kehidupan
2. dapat
membina siswa dengan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
kehidupan sehari-hari secara terpadu
3. metode ini
sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam pengajaran perlu
diperhatikan : [7]
·
Pengembangan
aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan
·
Agar
teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang
tak terpisahkan
b.
Kekurangan
1. kurikulum
yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal,
belum menunjang pelaksanaan metode ini
2. pemilihan
topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan
sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
2.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen
(percobaan) adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam metode
ini siswa dituntut untuk mengalami, mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
a.
Kelebihannya
1.
Membuat
siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
2.
Dapat
membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil
percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3.
Hasil-hasil
pecobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b.
Kekurangan
1.
Metode
ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan tekhnologi
2.
Metode
ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan mahal
3.
Metode
ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
3.
Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi
(penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu
agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh
siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman kelas, di laboratorium, di
perpustakaan, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi,
yaitu :
·
Fase
pemberian tugas, tugas yang diberikan pada siswa hendaknya mempertimbangkan :
-
Tujuan
yang akan dicapai
-
Jenis
tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut
-
Sesuai
dengan kemampuan siswa
-
Diberikan
bimbingan/pengawasan oleh guru
-
Diberikan
dorongan sehingga anak mau bekerja
b.
Kelebihannya
1.
Lebih
merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
2.
Dapat
mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
3.
Dapat
membina tanggung jawab dan disiplin siswa
4.
Dapat
mengembangkan kreativitas siswa
c.
Kekurangannya
1.
Siswa
sulit di kontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas atau orang lain
2.
Khusus
untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya
adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi
dengan baik
4.
Metode diskusi
Metode diskusi adalah
cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang
bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas
dan dipecahkan bersama. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi,
dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar
menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya
aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar
saja. Metode diskusi ini juga sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi. [8]
a.
Kelebihannya
1.
Merangsang
kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa, dan terobosan baru
dalam pemecahan suatu masalah.
2.
Mengembangkan
sikap menghargai pendapat orang lain
3.
Memperluas
wawasan
4.
Membina
untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
b.
Kekurangannya
1.
Pembicaraan
terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
2.
Tidak
dapat dipakai dalam kelompok yang besar
3.
Peserta
mendapat informasi yang terbatas
5.
Metode sosiodrama
Sosiodrama pada
dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengaan masalah
sosial. Tujuan dari penggunaan metode sosiodrama adalah :
·
Agar
siswa dapat menghayati dan menghargai persaan orang lain
·
Dapat
belajar bagaimana membagi tanggung jawab
·
Dapat
belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
a.
Kelebihannya
1.
Siswa
melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan di
dramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara
keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian
daya ingat siswa harus tajam dan tahan lama.
2.
Siswa
akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para
pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang
tersedia.
3.
Bakat
yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau
tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik
kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang baik kelak.
b.
Kelemahannya
1.
Sebagian
besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif
2.
Banyak
memakan waktu
3.
Memerlukan
tempat yang cukup luas, jika tempatnya sempit menjadi kurang bebas
6.
Metode demonstrasi
Metode demonstrasi
adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada
siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
a.
Kelebihannya
1.
Dapat
membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari
verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
2.
Siswa
lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3.
Proses
pengajaran lebih menarik
b.
Kekurangannya
1.
Metode
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan
hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
2.
Fasilita
seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik
3.
Demonstrasi
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang
cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
7.
Metode problem solving
Metode problem solving
(pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan
suatu metode berfikir. Karena dalam metode ini dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada penarikan kesimpulan.
Langkah-langkah penggunaan metode ini :
·
Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf
kemampuannya.
·
Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
·
Menentapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut
a.
Kelebihannya
1.
Metode
ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan
khususnya dengan dunia kerja
2.
Proses
belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
3.
Merangsang
pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena
dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti
permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.
b.
Kekurangannya
1.
Menentukan
suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa,
tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
2.
Proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang
cukup banyak dan sering terpaksa mengambil mata pelajaran lain
3.
Mengubah
kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru
menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau
kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan
tersendiri bagi siswa.
8.
Metode karya wisata
Metode karya wisata
adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi
objek yang akan dipelajari.
a.
Kelebihannya
1.
Karya
wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran
2.
Membuat
apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dengan kebutuhana
di masyarakat
3.
Pengajaran
serupa ini dapat merangsang kreativitas siswa
b.
Kekurangan
1.
Fasilitas
yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa
atau sekolah.
2.
Sangat
memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
3.
Dalam
karya wisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas dari pada tujuan
utama sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
9.
Metode tanya jawab
Metode tanya jawab
adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Jadi
metode tanya jawab ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara
guru dan siswa. [10]
a.
Kelebihannya
1.
Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang
ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2.
Merangsang
siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir, termasuk daya ingat.
3.
Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.
Kekurangannya
1.
Siswa
merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang , melainkan akrab.
2.
Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami
siswa.
3.
Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
10.
Metode latihan
Metode latihan
(taining) adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan
untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a.
Kelebihannya
1.
Untuk
memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau
kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat, dan keterampilan menggunakan
peralatan olah raga.
2.
Untuk
memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya.
3.
Untuk
memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan
huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.
b.
Kelemahannya
1.
Menghambat
bakat dari inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada pengesuaian
dan diarahkan jauh dari pengertian.
2.
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3.
Kadang-kadang
latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan yang monoton, mudah
membosankan
11.
Metode ceramah
Metode ceramah adalah
sutau cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi
atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Maka
metode ceramah dapat dipahami sebagai
suatu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau
penjelasan lisan secara langsug terhadap siswa.
a.
Kelebihannya
1.
Guru
mudah menguasai kelas
2.
Mudah
mengorganisasikan tempat duduk/kelas
3.
Dapat
didikuti oleh jumlah siswa yang besar
b.
Kelemahannya
1.
Mudah
menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
2.
Yang
visual menjadi guru, yang auditif (pendengar) yang besar menerimanya
3.
Bisa
selalu digunakan dan selalu lama, membosankan
C.PENUTUP
Semua kendala
yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar,
baik yang berasal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri
anak didik, harus guru hilangkan. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih
banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas.
Dibawah ini ada
beberapa metode untuk membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam
kegiatan belajar mengajar.
Metode-metode
mengajar yaitu :
- Metode proyek - Metode diskusi
- Metode eksperimen - Metode penugasan (resitasi)
- Metode sosio drama - Metode demonstrasi
- Metode problem solving - Metode karya wisata
- Metode latihan - metode ceramah
DAFTAR PUSTAKA
Dra.
Asmadawati, M.A, Desain Pembelajaran
Agama islam, Padang: Rios Multicipta, 2012
Drs.
H. Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar
Dan Micro Teaching, Jakarta:Quantum Teaching, 2005, cet.1,
Drs.
M. Basyiruddin Usman, Metodologi
Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Drs.
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam
Sistem Kredit Semester (SKS), cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 1991
Drs.
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar
Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1996,
Prof.
Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Perspektif
Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009
R. Ibrahim, Nana syaodih, Perencanaan Pengajaran, cet.3 (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.
106
Team didaktis Metodik
Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar
Didaktik Metodik Kurikulum PMB, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993
[1] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Dan Micro
Teaching, (Jakarta:Quantum Teaching, 2005), hal.52
[2] M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), hal. 31
[3]
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1996), hal. 62
[6] Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS),
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 99
[7]
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana,
2009), hal. 154
[8] Asmadawati, Desain Pembelajaran Agama islam (Padang: Rios Multicipta, 2012),
hal. 148
[9]Team didaktis Metodik Kurikulum
IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik
Kurikulum PMB, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993), hal. 66
[10] Ibrahim, Nana syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hal. 106
No comments:
Post a Comment