Friday, 4 March 2016

Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Kelebihan dan Kekurangannya



A.   PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
Keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Oleh sebab itu, guru harus pandai menggunakan metode secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Hal ini akan mempengaruhi metode yang guru ambil dalam pengajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar juga ada istilah yang disebut dengan metode, dimana metode ini mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan mencoba mengulas lebih dalam lagi tentang metode pembelajaran.
b.      Rumusan Masalah
1.      Pengertian Metode Mengajar dan kedudukannya dalam Belajar mengajar  
2.      Pemilihan dan penentuan metode      
3.      Macam-Macam Metode Mengajar & Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pembelajaran
c.       Tujuan
            Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini selain dari untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah metodologi Pembelajaran PAI, adalah untuk menambah wawasan kita tentang Strategi pembelajaran agar kelak kita mampu menjadi seorang guru yang profesional dalam mengajar, yang tidak hanya asal mengajar tapi juga mengerti metode yang harus diberikan pada peserta didik yang sedang dihadapi. Sehingga tujuan dari pembelajaran yang kita berikan tersebut  dapat tercapai.
B. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode Mengajar
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau tekhnik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat penyajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun secara kelompok.[1] Metode pembelajaran juga suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk  mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistim pengajaran. [2] Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan mengetahui sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode pengajaran sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Dalam QS an nahl 125 dan Ibrahim 24-25.
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
öNs9r& ts? y#øx. z>uŽŸÑ ª!$# WxsWtB ZpyJÎ=x. Zpt6ÍhŠsÛ ;otyft±x. Bpt7ÍhsÛ $ygè=ô¹r& ×MÎ/$rO $ygããösùur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇËÍÈ   þÎA÷sè? $ygn=à2é& ¨@ä. ¤ûüÏm ÈbøŒÎ*Î/ $ygÎn/u 3 ÛUÎŽôØour ª!$# tA$sWøBF{$# Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 šcr㍞2xtGtƒ ÇËÎÈ  
Artinya : “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala Ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. kalimat tauhid seperti laa ilaa ha illallaah.Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil”.
B.     Kedudukan Metode Pengajaran
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar belajar mengajar bergairah bagi anak didik. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar. Dari hasil analisi yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode yaitu : [3]
1.      Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
1.      Metode Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, ada yang lambat. Oleh sebab itu guru memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya.  
2.      Metode Sebagai Alat Mencapai Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Tujuan kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara tepat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Antara metode dengan tujuan jangan bertolak belakang, artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran.
C.    Pemilihan Dan Penentuan Metode
1.      Nilai Strategis metode
Bahan pelajaran yang guru berikan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada anak didik bila penyampainya kurang menggunakan strategi yang kurang tepat. Disinilah kehadiran metode menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Maka dapat dipahami metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar.
2.      Pentingnya pemilihan dan penentuan metode
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.[4] Misalnya, tujuan pengajaran adalah agar anak didik dapat menuliskan sebagian dari ayat-ayat dalam surat Al-Fatihah, maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi, tetapi yang tepat adalah metode latihan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode :[5]
a.       Anak didik : perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam sekon yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b.      Tujuan : metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi kedalam diri setiap anak didik. Artinya metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
c.       Situasi : situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari kehari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situasi belajar mengajar dialam terbuka, yaitu diluar ruangan sekolah. Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Dilain waktu sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok.
d.      Fasilitas : fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik disekolah. Lengkap atau tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
e.       Guru : setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. latar belakang gurupun diakui mempengaruhi kempetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode dan pengalaman mengajar di kelas menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
f.       Waktu yang tersedia : yaitu jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran guna mencapai tujuan pengajaran yang sudah ditentukan. Untuk materi yang banyak yang akan disajikan dalam waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan penyajian bahan yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian relatif cukup banyak. [6] Hal ini juga dapat mempengaruhi guru dalam memilih dan menentukan metode yang akan di pakai.
D.    Macam-Macam Metode Pengajaran
1.      Metode Proyek
            Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan kata lain, perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, tetapi hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.
a.       Kelebihan metode proyek
1.  dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah    kehidupan
2.  dapat membina siswa dengan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu
3.  metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam pengajaran perlu diperhatikan : [7]
·         Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan
·         Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan
b.      Kekurangan
1.  kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini
2.  pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
2.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam metode ini siswa dituntut untuk mengalami, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
a.       Kelebihannya
1.      Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
2.      Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3.      Hasil-hasil pecobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b.      Kekurangan
1.      Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan tekhnologi
2.      Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal
3.      Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
3.      Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman kelas, di laboratorium, di perpustakaan, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi, yaitu :
·         Fase pemberian tugas, tugas yang diberikan pada siswa hendaknya mempertimbangkan :
-          Tujuan yang akan dicapai
-          Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut
-          Sesuai dengan kemampuan siswa
-          Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru
-          Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
b.      Kelebihannya
1.      Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
2.      Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
3.      Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
4.      Dapat mengembangkan kreativitas siswa
c.       Kekurangannya
1.      Siswa sulit di kontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas atau orang lain
2.      Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik
4.      Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar  saja. Metode diskusi ini juga sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. [8]
a.       Kelebihannya
1.      Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2.      Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3.      Memperluas wawasan
4.      Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
b.      Kekurangannya
1.      Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
2.      Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
3.      Peserta mendapat informasi yang terbatas
5.      Metode sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengaan masalah sosial. Tujuan dari penggunaan metode sosiodrama adalah :
·         Agar siswa dapat menghayati dan menghargai persaan orang lain
·         Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
·         Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
·         Melatih keberanian peserta didik.[9]
a.       Kelebihannya
1.      Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan di dramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian daya ingat siswa harus tajam dan tahan lama.
2.      Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3.      Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang baik kelak.
b.      Kelemahannya
1.      Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif
2.      Banyak memakan waktu
3.      Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempatnya sempit menjadi kurang bebas
6.      Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
a.       Kelebihannya
1.      Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
2.      Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3.      Proses pengajaran lebih menarik
b.      Kekurangannya
1.      Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
2.      Fasilita seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
3.      Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
7.      Metode problem solving
Metode problem solving (pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir. Karena dalam metode ini dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada penarikan kesimpulan. Langkah-langkah penggunaan metode ini :
·         Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini  harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
·         Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
·         Menentapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
a.       Kelebihannya
1.      Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan khususnya dengan dunia kerja
2.      Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
3.      Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.

b.      Kekurangannya
1.      Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
2.      Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil mata pelajaran lain
3.      Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
8.      Metode karya wisata
Metode karya wisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari.
a.       Kelebihannya
1.      Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
2.      Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dengan kebutuhana di masyarakat
3.      Pengajaran serupa ini dapat merangsang kreativitas siswa
b.      Kekurangan
1.      Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah.
2.      Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
3.      Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas dari pada tujuan utama sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
9.      Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Jadi metode tanya jawab ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. [10]
a.       Kelebihannya
1.      Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2.      Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir, termasuk daya ingat.
3.      Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.      Kekurangannya
1.      Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang , melainkan akrab.
2.      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa.
3.      Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
10.  Metode latihan
Metode latihan (taining) adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a.       Kelebihannya
1.      Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat, dan keterampilan menggunakan peralatan olah raga.
2.      Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya.
3.      Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.
b.      Kelemahannya
1.      Menghambat bakat dari inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada pengesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2.      Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3.      Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan yang monoton, mudah membosankan
11.  Metode ceramah
Metode ceramah adalah sutau cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Maka metode ceramah dapat dipahami sebagai  suatu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsug terhadap siswa.
a.       Kelebihannya
1.      Guru mudah menguasai kelas
2.      Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
3.      Dapat didikuti oleh jumlah siswa yang besar
b.      Kelemahannya
1.      Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
2.      Yang visual menjadi guru, yang auditif (pendengar) yang besar menerimanya
3.      Bisa selalu digunakan dan selalu lama, membosankan         
C.PENUTUP
Semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berasal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik, harus guru hilangkan. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas.
Dibawah ini ada beberapa metode untuk membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode-metode mengajar yaitu :
- Metode proyek                     - Metode diskusi
- Metode eksperimen              - Metode penugasan (resitasi)
- Metode sosio drama             - Metode demonstrasi
- Metode problem solving       - Metode karya wisata
- Metode latihan                      - metode ceramah









DAFTAR PUSTAKA
Dra. Asmadawati, M.A, Desain Pembelajaran Agama islam, Padang: Rios Multicipta, 2012
Drs. H. Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, Jakarta:Quantum Teaching, 2005, cet.1,
Drs. M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Drs. Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 1991
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1996,
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009
R. Ibrahim, Nana syaodih, Perencanaan Pengajaran, cet.3 (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 106
Team didaktis Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PMB, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993


[1] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, (Jakarta:Quantum Teaching, 2005), hal.52
[2] M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 31
[3] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), hal. 62

[4]Alfian dkk, Dasar-Dasar Interaaksi Belajar Mengajar,(Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hal. 78
[5]Muhibbin syah, Metode psikologi Belajar, (Jakarta: Grafindo persada), hal. 121
[6] Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 99
[7]  Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 154

[8] Asmadawati, Desain Pembelajaran Agama islam (Padang: Rios Multicipta, 2012), hal. 148
[9]Team didaktis Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PMB, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993), hal. 66
[10] Ibrahim, Nana syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 106

No comments:

Post a Comment